إن الحمد
لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من
يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن
محمدا عبده ورسوله وعلي آله وأصحابه وسلم
تسليما كثيرا، وبعد:
Saudara-saudaraku kaum muslimin,
Sesungguhnya sudah jelas firman Allah
dalam Kitab-Nya dan sabda Rasulullah r. dalam Sunnahnya serta Ijma' para Ulama
tentang haramnya zina dan bahwasanya dia termasuk kekejian dan dosa besar.
Tapi..., kita mendapati banyak kaum muslimin yang terjerumus ke-dalam jurang kekejian ini, mereka mengikuti hawa nafsu dan syahwat mereka, lupa kepada Allah dan larangan-Nya, lupa kepada Rasulullah w. dan sabdanya, lupa kepada para Ulama dan nasihat-nasihatnya… Sebagian mereka berusaha untuk menghalalkan zina dengan ta'wil-ta'wil yang bathil bahwa zina adalah perkosaan, sedangkan jika berdasarkan suka sama suka maka tidak mengapa... Sebagian mereka bahkan berusaha untuk menipu Allah- dan sesungguhnya mereka tidak menipu kecuali diri mereka sendiri- dengan berpura- pura menikah dan berperan seakan-akan suami-istiri, padahal si-wanita sudah punya suami di negrinya atau ditempat lain, dan yang pria hanya berniat memuaskan nafsunya untuk sementara waktu -naudzu billah-. Atau..., mereka berdalil dengan ucapan orang-orang Syiah yang bathil tentang kawin mut'ah yang mana tidak lain adalah penghalalan zina dengan berkedok agama !
Sungguh benar ucapan Rasulullah r :
(( لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِيْ
أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّوْنَ الحِرَّ وَالحَرِيْرَ وَالخَمْرَ وَالمَعَازِفَ )) صحيح
الجامع 5466.
"Pasti akan
ada dari ummatku suatu kaum yang (berusaha) menghalalkan zina, sutra, khomer
(minuman keras), dan alat-alat musik!." (H.R. Bukhari.)
Saudara-saudaraku kaum muslimin,
Tidakkah anda ingat ucapan Allah Ta'ala dalam Kitab-Nya yang mulia:
"Dan janganlah
kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan
suatu jalan yang jelek". (Q.S. Al
Israa': 32).
Dalam tafsir Kalamul Mannan, Syaikh Abdurrahman Nashir As Sa'di
berkata: "Larangan Allah untuk mendekati zina itu lebih tegas dari pada
sekedar melarang perbuatannya, karena berarti Allah melarang semua yang
menjurus kepada zina dan mengharamkan seluruh faktor-faktor yang mendorong
kepadanya.”
Maka bisa saya katakan, kalau jalan-jalan dan faktor-faktor yang menuju
kepadanya saja dilarang apalagi perbuatannya!
Sungguh amat keji perbuatan itu dan
sungguh amat benar ucapan Allah bahwa zina adalah Fahisyah yang dikatakan oleh
Syaikh Abdurrahman pula dalam tafsirnya: "Al Fahisyah adalah sesuatu yang
dianggap sangat jelek dan keji oleh Syari'at, oleh akal sehat dan fitrah
manusia, karena mengandung pelanggaran terhadap hak Allah, hak wanita, hak
keluarganya atau suaminya, dan merusak kehidupan rumah tangga serta
tercampurnya (kacaunya) nasab keturunan.”
Dan sering sekali fahisyah di dalam Al-Qur'an ataupun Al-Hadits
dimaksudkan dengan zina.
Demi Allah sesungguhnya zina adalah dosa besar... dan bukan masalah
kecil. Ibnu Mas'ud pernah bertanya
tentang dosa-dosa besar kepada Rasulullah e:
Aku berkata: "Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar
disisi Allah?
Beliau bersabda: "engkau menjadikan bersama Allah sekutu yang
lain, padahal Dia menciptakanmu".
Dia (Ibnu Mas'ud) berkata: "Kemudian apa?"
Beliau bersabda: "Engkau membunuh
anakmu karena khawatir dia makan bersamamu."
Dia berkata: "kemudian apa?"
Beliau bersabda: "Engkau berzina dengan istri tetanggamu."
Kemudian Rasulullah r membacakan ayat (tentang sifat-sifat Hamba-hamba
Allah Ar-Rahman) diantaranya Allah mengatakan:
"Yaitu orang-orang yang tidak menyeru bersama Allah
sesembahan yang lain dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali
dengan hak dan tidak berzina. Dan barang
siapa melakukan yang demikian akan mendapatkan dosa, akan dilipat gandakan adzabnya pada hari kiamat dan kekal
di dalamnya dengan terhina." (Q. S. Al Furqan 68 – 69).
Demikianlah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Bahkan Rasulullah r mengatakan
bahwa yang paling banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka adalah mulut dan
farji (kemaluan).
سُئِلَ
عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ، فَقَالَ: (( الفَمُ وَالفَرَجُ ))
رواه الترمذي وقال: هذا حديث صحيح غريب.
Rasulullah r
ditanya tentang hal Yang paling banyak menjerumuskan manusia
ke-dalam neraka, beliau bersabda: "mulut dan kemaluan." (H.R.
Turmudzi, ia berkata: "hadist ini shahih gharib").
Maka pantaslah kalau tentang hal ini Imam Ahmad mengatakan: "Aku tidak tahu ada dosa yang lebih
besar setelah membunuh jiwa dari pada zina,”
Dan Ibnu Mas'ud t berkata:
"Tidaklah muncul riba dan zina pada suatu daerah kecuali Allah mengizinkan
negeri itu dihancurkan."
Maka jelaslah masalah buruknya zina, Allah mengatakan bahwa zina adalah
perbuatan keji dan jalan yang sangat buruk, Rasulullah bersabda bahwa zina
adalah dosa besar yang banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka, demikian
pula para Ulama. Sedangkan akal sehat
dan fitrah bisa kita tanyakan pada diri kita sendiri...
Bagaimana jika istri kita sendiri yang dizinai? Atau Ibu kita? atau anak perempuan kita? Atau kakak dan adik
perempuan kita?
Demikianlah cara berfikir yang diajarkan oleh Rasulullah r ketika datang kepadanya seorang
pemuda dan berkata: "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku berzina!"
Maka para sahabat segera melarangnya dengan marah.
Kemudian Rasulullah r bersabda: "Mendekatlah!"
Maka dia mendekat kepadanya. Kemudian
bersabda: "Duduklah!" Maka dia duduk.
Kemudian Beliau bersabda:
"Sukakah kalau itu terjadi pada ibumu?"
Dia menjawab: "Tidak. Demi Allah, aku sebagai jaminan
untukmu."
Beliau bersabda: "demikian pula
manusia seluruhnya tidak suka zina itu terjadi pada ibu-ibu mereka".
Kemudian Beliau bertanya lagi: "Sukakah kalau itu terjadi pada
anak perempuanmu?"
Dan pemuda itu menjawab seperti tadi.
Demikianlah selanjutnya Beliau bertanya jika itu terjadi pada saudara
perempuan, bibi dan seterusnya.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya.
Dan cukup untuk mencontohkan marahnya seseorang karena cemburu, apa
yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Sa'ad bin Ubadah t bahwa dia
berkata:
"Kalau aku melihat seorang laki-laki bersama istriku akan aku
pukul dengan pedangku tanpa aku ma'afkan."
Bagaimana pendapat anda dengan
kecemburuan Sa'ad bin Ubadah? Jangan
kalian anggap ini berlebihan! Ketahuilah
bahwa inilah yang hak, bahkan kalau ada seorang yang tidak marah ketika melihat
istrinya bersama laki-laki lain maka inilah yang disebut oleh Rasulullah r dengan "Dayyuts" yang tidak akan
masuk surga. Dengarlah apa kata
Rasulullah r
ketika mendengar ucapan Sa'ad t:
(( أَتَعْجَبُوْنَ مِنْ غِيْرَةِ سَعْدٍ؟ وَالله لَأَنَا أَغْيَرُ
مِنْهُ، وَاللهُ أَغْيَرُ مِنِّيْ، وَمِنْ أَجْلِ غِيْرَةِ الله حَرَّمَ
الفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ )) رواه البخاري (7416)، ومسلم(1499)
(17).
"Apakah kalian heran dengan kecemburuan
Sa'ad? Demi Allah aku lebih cemburu dari
padanya, dan Allah lebih cemburu dari padaku.
Dan karena kecemburuan itulah Allah mengharamkan
seluruh fahisyah yang lahir ataupun yang bathin." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Saudara-saudaraku kaum muslimin,
Hati-hatilah terhadap perbuatan zina! Dan janganlah masuk ke-dalam
jalan-jalan yang mendekati zina.
Sesungguhnya sabar untuk tidak masuk ke jalan-jalan tersebut lebih mudah daripada sabar untuk tidak
berzina ketika sudah ada di dalam jalannya.
Maka janganlah mendekati zina dan janganlah masuk ke dalam jalan-jalan
yang mendekatinya.
Dan di-antara jalan-jalan tersebut adalah:
Pertama: Memandang aurat wanita termasuk wajahnya.
Ini sangat erat sekali hubungannya
dengan zina, hingga Allah berfirman:
"Katakanlah
kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan
menjaga kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (An-nur:
30).
Demikian pula Allah memerintahkan kepada wanita agar menahan
pandangannya terhadap laki-laki dan menjaga kemaluannya. Allah berfirman:
"Dan
katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman hendaklah mereka menahan
pandangannya dan menjaga kemaluannya." (Q.S. An Nuur: 31).
Dan karena menutup jalan menuju zina pula Allah
memerintahkan para wanita mu`minah agar menutup auratnya. Selanjutnya Allah
berfirman:
"Dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudungnya ke dadanya." (An-Nur: 31).
Jadi jelas, menyaksikan TV atau Video, dimana tampil wanita-wanita
dengan membuka aurat dan berhias (Tabarruj) termasuk jalan kepada zina yang
diharamkan oleh Allah. Demikian pula majalah-majalah, atau gambar-gambar.
Kedua: Pendengaran.
Pendengaranpun bisa menjadi jalan
mendekati zina, bila mendengarkan nyanyian-nyanyian wanita yang bukan
mahramnya, apalagi dengan diiringi musik, dan isinya tentang cumbu dan rayu
atau cinta dan kasih dan lain-lain.
Oleh karena itu Allah berfirman kepada
para istri-istri Nabi r yang mereka itu adalah contoh
teladan bagi seluruh kaum wanita muslimah :
"Maka
janganlah kalian (wanita mu'minah) tunduk (lemah) dalam pembicaraan sehingga
menimbulkan keinginan pada orang-orang yang dihatinya ada
penyakit...)". (Q.S.
Al Ahzab: 32).
Ketiga: Ikhtilath (perbauran atau pergaulan bebas
laki-laki dan wanita).
Ini adalah jalan yang paling
banyak menjerumuskan manusia kepada zina.
Betapa banyak perzinaan terjadi yang penyebabnya adalah perkenalan
mereka di kantor, atau keakraban mereka di sekolah, atau perjumpaan mereka di
kendaran umum,
dan lain-lain.
Allah Ta'ala berfirman:
"Kalau kamu
meminta kepada mereka sesuatu kebutuhan, mintalah dari balik hijab (tabir),
yang demikian lebih suci bagi hatimu dan hati mereka." (Q.S. Al Ahzab: 53).
Keempat: Khalwat (berduaan) dengan seorang wanita yang
bukan mahram.
Ini lebih bahaya dari yang ketiga. Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan
seorang wanita yang bukan mahramnya kecuali yang ketiganya adalah syaithan.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas t bahwa Rasulullah r bersabda:
(( لاَ
يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِيْ مَحْرَمٍ )) رواه البخاري ومسلم.
"Janganlah
sekali-kali seorang (diantara kalian) berduaan dengan wanita, kecuali dengan
mahramnya". (H.R Bukhari dan Muslim).
Beliau r
juga bersabda:
(( إِيَّاكُمْ وَالدُّخُوْلَ عَلىَ النِّسَاءِ )) رواه البخاري ومسلم.
"Janganlah
sekali-kali kalian masuk ke (tempat) wanita." Maka berkatalah seorang dari kalangan Anshar:
Bagaimana pendapatmu kalau wanita tersebut adalah ipar (saudara istri)?
Maka Beliau r menjawab:
(( الحَمْوُ المَوْتُ )) رواه البخاري ومسلم.
"Ipar adalah
maut." (H.R.
Bukhari dan Muslim).
Maka termasuk jalan mendekati zina, perginya
seorang perempuan dengan sopirnya, tinggalnya seorang laki-laki di rumah
bersama pembantu perempuannya atau lainnya dari bentuk-bentuk khalwat walaupun
asalnya berniat baik, seperti mengantarkan seorang wanita ke tempat tertentu.
Demikianlah wahai kaum muslimin, seluruh jalan-jalan kepada zina sudah
Allah tutup. Dan semua itu sudah Allah
haramkan dalam satu ayat:
"Dan
janganlah dekati zina" (Al Israa': 32).
Dan Rasulullah telah mengatakan dalam sebuah
hadistnya:
(( كُتِبَ عَلَى
ابْنِ آدَمَ نَصِيْبُهُ مِن الزِّنَا، فَهُوَ مُدْرِكُ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ:
العَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالرِّجْلُ زِنَاهُمَا الخُطَى، وَالقَلْبُ
يَهْوى وَيَتَمَنىَّ، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الفَرْجُ أَوْ يُكَذِّبُهُ )) رواه
البخاري ومسلم وأبو داود والنسائي.
Dari Abi Hurairah t dari Nabi r bahwa Beliau
bersabda: "Telah ditulis atas anak adam nashibnya (bagiannya) dari zina,
maka dia pasti menemuinya, zina kedua matanya adalah memandang, zina kakinya
adalah melangkah, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan, dan
dibenarkan yang demikian oleh farjinya atau didustakan." (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa'i).
Dan dalam riwayat lain Beliau bersabda:
((..وَالْيَدَانِ
تَزْنِيَانِ فَزِنَاهُمَا البَطْشُ، وَالرِّجْلاَنِ تَزْنِيَانِ فَزِنَاهُمَا
المَشْيُ وَالفَمُ تَزْنِي فَزِنَاهُ القُبْلُ )) رواه مسلم وأبو داود.
"Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki
berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah
mencium." (H.R. Muslim dan Abu Dawud).
Wahai kaum muslimin kembalilah kepada Allah, sesungguhnya Allah telah
memerintahkan dengan wasiat -sedangkan wasiat lebih dari sekedar perintah agar menjauhi seluruh fahisyah
(perbuatan keji):
"...Dan janganlah kamu mendekati fahisyah yang tampak atau
yang tersembunyi, dan janganlah membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali
dengan hak. Demikian itu yang diwasiatkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya
kamu memahami." (Q.S. Al
An'am: 151).
Dan juga Allah mengatakan bahwa diantara
sifat-sifat orang mu'min yang akan beruntung adalah seorang yang menjaga
kemaluannya dari zina:
"...Dan orang-orang yang menjaga kemaluan mereka kecuali
kepada istri-istri mereka atau perempuan-perempuan yang mereka miliki maka
mereka tidak tercela. Barang siapa mencari selain itu maka merekalah
orang-orang yang melampaui batas". (Q.S. Al Mu'minun 5-7).
Maka kembalilah kepada Allah, sesungguhnya Allah akan membalas mereka
yang berbuat ihsan dengan ihsan, yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa
besar dan fahisyah.
Firman Allah:
"Dan hanya kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi untuk Allah balas orang-orang yang berbuat kejelekan atas
apa-apa yang mereka kerjakan, dan Allah balas orang-orang yang
berbuat ihsan (kebaikan) dengan ihsan, yaitu orang-orang yang menjauhi
dosa-dosa besar dan fahisyah kecuali dosa-dosa kecil, sesungguhnya Allah
Maha luas ampunan-Nya." (Q.S.
An Najm: 31-32).
Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
mempersiapkan kenikmatan-kenikmatan dan kelezatan-kelezatan disisi-Nya yang
jauh lebih baik dan lebih kekal untuk orang-orang yang beriman dan bertawakal
kepada Allah serta menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah.
Firman Allah Ta'ala:
"Dan suatu apapun yang di
berikan kepada kalian itu hanyalah kenikmatan hidup didunia, dan apa yang ada
di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal, untuk orang-orang yang beriman dan
hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal.
dan (bagi) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan
keji (fahisyah) dan apabila mereka marah
mereka memaafkan." (Q.S. Asy Syuura 36-37).
Wahai kaum muslimin kembalilah kepada Allah... dan bertaubatlah
kepada-Nya.... Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
وصلي الله علي
محمد وعلي آله وأصحابه وسلم
0 komentar:
Posting Komentar